Hasil Olahan Minuman Dari Biji Salak Bisa Menurunkan Hipertensi
dan Asam Urat
Kata atau kalimat Kromium tentunya anda sudah tahu atau mungkin baru saja anda tahu sekarang.
Dari Wikipedia ensiklopedia bebas menjelaskan sebagai berikut:
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24.
Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah
kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan
kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Begitu pula apabila kelebihan kromium akan
mengakibatkan darah tinggi dan asam urat.
Salak termasuk dalam angiospermae yaitu tumbuhan
berbiji tertutup. Tumbuhan biji tertutup adalah
tumbuhan yang memiliki struktur dinding sel yang kaku yang
tersusun dari senyawa selulosa. Selulosa adalah komponen
struktur utama pada dinding sel tumbuhan dan
unsur yang paling berlimpah. Selulosa merupakan unsur
penting yang tidak dapat larut dan dapat didegradasi oleh
enzim menjadi beberapa unit glukosa dan biasanya
dihidrolisis dengan menggunakan asam kuat. Hemiselulosa
merupakan polisakarida yang terdiri atas suatu campuran unit
hexosa dan pentosa.
Jika dihidrolisis hemiselulosa
menghasilkan glukosa dan sebuah
pentosa, biasanya silosa yang merupakan komponen utama pada
dinding sel tumbuhan. Hemiselulosa lebih sedikit bersifat resisten terhadap degradasi kimia dan dapat dihidrolisis
dengan cairan asam.Selulosa mempunyai kemampuan untuk mengadsorpsi logam berat. Selain itu menurut afrizal (2008), berdasarkan percobaan
sebelumnya telah diketahui bahwa kayu dan komponenya,
seperti selulosa, lignin, hemiselulosa, dan sebagainya, telah digunakan dalam industri
penjernihan air untuk menghilangkan
logam berat seperti Cu(II), Pb(II), Cd(II),
Cr(III) dan sebagainya.
Salah satu logam berat
tersebut adalah
ion Cr(VI) yang dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, hati, sistem imunitas, dan kulit (Bilal, 2001). Pada penelitian ini
ekstrak selulosa yang terdapat pada biji salak dicuci dengan menggunakan aqua DM dan metanol. Metanol sering digunakan sebagai pelarut
karena dapat melarutkan sebagian
besar golongan senyawa. Ekstraksi
dengan aqua DM dan metanol dapat mengoptimalkan
kemampuan biji salak untuk mengikat senyawa
yang bersifat kurang polar.
Berdasarkan hal tersebut, ekstrak selulosa yang berasal dari biji salak dapat
dimanfaatkan untuk menurunkan kandungan logam Cr(VI). Dari hasil penelitian diperoleh pada
waktu kontak 60 menit adsorben biji salak dapat mengadsorpsi ion logam Cr(VI) secara optimum. Waktu kontak 60
menit digunakan sebagai
acuan dalam penentuan isoterm adsorpsi Cr(VI).
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka
beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu :
1. Biji salak dapat digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar
Cr(VI).
2. Waktu optimum yang diperlukan untuk adsorpsi ion Cr(VI) oleh
adsorben serbuk biji
salak adalah 60 menit. Karakteristik adsorpsi Cr(VI) oleh serbuk biji salak cenderung mengikuti pola isotherm adsorpsi Langmuir dengan koefisien korelasi R2 dengan
nilai 0,9923.
3. Ukuran optimum adsorben biji salak berbanding terbalik dengan jumlah Cr(VI) yang teradsorpsi. Semakin kecil ukuran adsorben, semakin besar pula luas permukaan untuk mengadsorp. Ukuran optimum
serbuk biji salak sebesar 125 μm dengan prosentase
adsorpsi Cr(VI) sebesar
45,2 %.
Jadi biji salak apabila di konsumsi oleh tubuh
manusia maka dapat menyerap Cr4 serta bisa menyembuhkan asam urat serta mencegah berbagai penyakit lain
yang menggangu kesehatan.
Disamping itu juga
Bahwa BIJI SALAK MENGANDUNG " POLIFENOL"
Kadar polifenolnya 0,176 mg/gr sampel.
Tahukah Anda Apa itu Polifenol ?
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.
Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.
Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. [1].
Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.[2]
Bahwa BIJI SALAK MENGANDUNG " POLIFENOL"
Kadar polifenolnya 0,176 mg/gr sampel.
Tahukah Anda Apa itu Polifenol ?
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.
Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.
Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. [1].
Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.[2]
Polifenol dapat ditemukan pada kacang-kacangan, teh hijau, teh putih, anggur merah, anggur putih, minyak zaitun dan turunannya, cokelat hitam, dan buah delima.
Setelah dilakukan penelitian ternyata biji salak juga mengandung Polifenol sebanyak 0,176 mg/gr sampel seperti mirip pada teh daun.
Kelebihan serbuk biji salak dapat menyerap kromonium empat sedangkan daun teh tidak.
Setelah melihat kesimpulan dari beberapa penelitian
manfaat dari biji salak, saat ini Produk KOBISA “Kopi Biji
Salak Pangu” terus di produksi oleh CV.SAGUERS CULINARY MANAGEMENT PARTNER
untuk di pasarkan kepada masyarakat luas.
Buah Salak Pangu (Klik) yang berada di Kabupaten MITRA “Minahasa
Tenggara” sudah cukup di kenal oleh sebagian besar masyarakat sekitar, karena
pertumbuhannya memerlukan iklim yang
sesuai sehingga hanya bertumbuh dengan hasil sempurna di daerah Pangu, di
dareah lain bisa juga bertumbuh namun proses pembuahan nya tidak maksimal seperti di daerah Pangu.
Hasil Olahan dari KOBISA “Kopi Biji Salak Pangu”
menjadi minuman bergengsi sudah di uji dengan tehnik BLEND dan MIXING (Hot&Cool)
menghasilkan produk yang sangat luar biasa dan menjanjikan dalam dunia kuliner.
0 komentar:
Posting Komentar