07.19.00
Di COPY DARI :
Wow! Seteguk, Wajah Memerah Nikmat! 'Harta Karun' Minahasa Tenggara
TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN - Rasanya khas Salak Pangu, manis, asam. Minum seteguk, wajah merah. Dua teguk, dada terasa panas.
Ini adalah sebuah kreasi baru minuman 'khas Minahasa Tenggara (Mitra), minuman 'wine' yang berbahan baku bukan dari anggur. Penemu sekaligus pembuatnya adalah Yanny Dalita. Wanita ini telah mengolah buah salak menjadi berbagai makanan dan produk lainnya.
Buah bibir dalam perayaan Hut Desa Pangu awal bulan ini, bukan kedatangan Bupati Mitra James Sumendap, bukan hadirnya sejumlah pejabat. Bukan pula, acara pengucapan syukur yang unik karena digelar pas ulang tahun desa.
Namun buah bibir masyarakat adalah Yanny dan 'wine' salak racikannya. Panitia Hut kali ini memang mememintaYanny-- yang merupakan warga Pangu yang sukses di perantauan-- untuk berkreasi dalam perayaan itu. Mantan chef di sejumlah Hotel di Jakarta ini lantas mempertontonkan mini bar dengan menu Wine Salak itu.
Untuk memikat warga, ia pun menunjukkan keahlian bartendernya, dengan melempar botol berisi Wine serta gelas. Di set sebagai acara tambahan, namun acara minum Wine Salak justru jadi puncak acara itu.
Bupati Mitra James Sumendap yang mendapat kehormatan pertama mencicipi minuman itu itu, dibuat terkagum-kagum. "Wah ini enak sekali," katanya.
Saking kagumnya, Sumendap sampai menghabiskan setengah botol wine, serta membawanya pulang. Menurut Sumendap, Wine Salak racikan Yanny sangat berkelas. Baunya manis, dengan rasa salak yang dominan.
Di akhir acara terucap janjinya untuk mengembangkan Wine serta kopi biji Salak. "Ini sebuah inovasi yang luar biasa," ujatr Sumendap.
Beberapa waktu lalu ia sukses dengan Kopi Biji Salak, kali ini ia kembali membuat kejutan, meracik 'wine' berbahan dasar Salak. Ia terlihat bangga dan puas saat menceritakan minuman 'wine' dengan rasa salak Pangu. Bahkan dengan yakin ia menyatakan uji coba-nya sukses.
Beberapa waktu lalu ia sukses dengan Kopi Biji Salak, kali ini ia kembali membuat kejutan, meracik 'wine' berbahan dasar Salak. Ia terlihat bangga dan puas saat menceritakan minuman 'wine' dengan rasa salak Pangu. Bahkan dengan yakin ia menyatakan uji coba-nya sukses.
Menurut Yanny, Wine tersebut sudah sembilan bulan lamanya ia simpan. "Kalau lebih lama lebih keras," katanya.
Yanny mengungkapkan bahwa ide untuk membuat 'wine' rasa salak itu saat ia mencicipi Wine dengan rasa lokal dari sebuah daerah di indonesia. "Di sini ada salak serta Cap Tikus, kenapa tidak membuat darisalak?" katanya.
Yanny memulai pencariannya dengan meneliti resep sejumlah Wine. Kemudian, ia meneliti buah salak untuk mencari sari buah itu.
Bukan hal mudah memadukan sari buah salak ke dalam larutan alkohol. "Sulit sekali, butuh kesabaran untuk mendapat rasa yang pas," kata dia.
Bukan hal mudah memadukan sari buah salak ke dalam larutan alkohol. "Sulit sekali, butuh kesabaran untuk mendapat rasa yang pas," kata dia.
Setelah keduanya klop, Yanny tiba pada proses fermentasi. Dicobanya untuk menyimpan Wine Salak untuk dilihat hasilnya setiap bulan selama satu tahun.
"Rasanya makin lama makin sedap, berarti sudah berhasil," kata dia. Karena berkategori minuman keras, Yanny selalu menyuguhkan Wine racikannya pada orang yang hobi minum.
Ia minta pendapat dari mereka. "Semuanya terkesan, namun yang paling terkesan adalah sejumlah warga asing dari amerika, mereka menyatakan, ini 'wine' terbaik, semua memuji rasanya," kata dia.
Kendati rasa Wine sudah paripurna, namun ia mengaku masih butuh waktu untuk memasarkan produk itu. "Memang butuh waktu serta biaya, Tapi suatu waktu saya akan pasarkan," ujarnya. (Tribun Manado/Arthur Rompis)
