Description: http://www.manadoexpress.co/templates/vidi/images/clock.png Minggu, 15 Februari 2015 - 22:41:20 WITA
Diposting oleh : Redaksi
Kategori: DAERAH - Dibaca: 281 kali



Di COPY dari : 




Kopi ‘Pembunuh’ Kanker Ada di Desa Pangu Kecamatan Ratahan

Kopi ‘Pembunuh’ Kanker Ada di Desa Pangu Kecamatan Ratahan

Ratahan, ME
Apakah anda pernah mendengar jenis kopi Kobisa? Mungkin masih janggal dalam pikiran kita. Namun, jangan salah karena Kobisa mulai digandrungi masyarakat umum.
Kopi ini berbeda dari kopi yang biasa kita minum sehari-hari. Jika semua jenis kopi berasal dari biji pohon kopi pilihan, namun kopi ini bukan berasal dari biji kopi, melainkan, dari biji buah Salak produksi Desa Panggu Kecamatan Ratahan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).

Saat ini, Kobisa (Kopi Biji Salak) merupakan produk fenomenal dari berbagai produk sejenis di daerah kabupaten lain di Indonesia.
Adalah Yanny Axel Dalita, warga Desa Pangu, yang juga merupakan salah satu mantan chef di beberapa hotel berbintang di Indonesia. Ia berhasil menciptakan Kobisa. Uniknya, Kobisa ini memiliki dua rasa yakni kopi saat panas serta salak saat dingin. Kobisa juga memiliki efek penyembuh terhadap penyakit darah tinggi serta asam urat.
Saat ditemui dikediamannya di Desa Pangu, Minggu (15/2), dia menuturkan Kobisa merupakan hasil pencariannya selama bertahun-tahun.


"Saya jadi tertantang untuk membuat kopi biji Salak khas Pangu. Dari penelitian saya, ternyata Salak Pangu memiliki biji yang berbeda-beda. Rasanya juga lebih beragam dari Salak Jogja serta Tapanuli. Tantangannya adalah bagaimana membuatnya," jelas Axel.
Selama menjadi seorang chef di sejumlah Hotel berbintang di Jakarta serta Jayapura, ia menyelingi pekerjaannya memasak dengan mencari resep kopi biji Salak khas Pangu. Resep temuannya, ia suguhkan kepada sejumlah rekannya. Dia minta saran dari teman-temannya.
"Semuanya mengatakan enak, namun saya orangnya perfecsionis, saya mau yang sempurna, hingga resep itu saya koreksi berkali-kali," tambahnya.
Tak hanya soal rasa, dia pun ingin kopi itu menyehatkan saat di minum. Untuk itu, ia menggandeng sejumlah mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dari situlah diketahui jika kopi itu dapat mengobati asam urat, darah tinggi serta mencegah kanker.
"Kopi itu menyerap kromonium 4, efeknya darah turun," urainya.
Setelah resepnya sempurna, ia memutuskan berhenti sebagai koki untuk terjun dalam usaha pembuatan kopi biji buah Salak. Cara promosi yang dilakukan Axel cukup unik. Ia membagi kopi itu secara gratis. Tak hanya itu, dia juga menantang warga.
"Saya katakan, minum ini pasti darah tinggi turun, dari situlah mengalir testimoni tentang khasiat kopi itu," ujarnya.
Sejak itu, Kobisa menyebar di sejumlah supermarket, kios Salak di Pangu hingga di dunia maya.

"Jika pesan, saya antar sendiri ke rumah pada hari Sabtu serta Minggu. Jika di luar daerah saya kirimkan lewat pos," akunya.
Dia mengaku sudah memiliki pelanggan di Bitung, Manado, Minahasa serta Boltim. Adapun, seorang warga negara asal Belanda, kata dia, sangat tergila-gila pada kopi buatannya itu.
"Ia lihat di IT, kemudian mencicipi kopi Salak, lantas ia kemari dan menyatakan, kopi Salak luar biasa," ujarnya.

Dibeberkannya, pembuatan Kobisa sangat sederhana. Ia hanya butuh tiga alat yakni pengempuk, penggiling serta pengepakan.
"Mulanya, biji diambil lantas dijemur, sesudah itu disangrai, biji salak kemudian diempukkan pakai pengempuk, kemudian digiling, lalu dikemas," tambahnya lagi.
Dibalik usahanya itu, ia punya hasrat agar Desa Pangu tanah kelahirannya lebih dikenal di Indonesia bahkan Dunia. Ia mengaku, inspirasi membuat biji kopi Salak datang dari kecintaannya kepada Pangu.

Sementara itu, sejumlah warga yang pernah mencicipi Kobisa ini mengakui, rasanya memang beda dari kopi biasa.
"Kopi dari biji Salak ini mempunyai ciri khas tersendiri. Rasanya bercampur antara kopi dan buah," ungkap Jimmi, warga Desa Pineleng, saat ditemui di sebuah kios yang menjual Kobisa di Ratahan.

Olahan dari warga asli Desa Pangu ini, mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mitra. Buktinya, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Mitra, beberapa waktu lalu. Menurut, Kepala Disperindagkop Mitra, Marie Mas Makalow, pihaknya turun langsung ke tempat pengolahan untuk mendata dan mengetahui lebih jelas serta siap membantu dalam pengembangannya.

"Kami akan melobi pemerintah pusat untuk bantuan UKM bagi pelaku usaha Kobisa ini karena menjadi minuman tradisional asli desa Pangu Kabupaten Mitra," terangnya. (robby lumi)


Foto : Proses pengolahan Kobisa.


Apa Komentar Anda?





http://www.manadoexpress.co/berita-5637-kopi-%E2%80%98pembunuh%E2%80%99-kanker-ada-di-desa-pangu-kecamatan-ratahan.html
Featured

Video Aneka Kreasi Minuman KOBISA

Popular Posts

Featured
Most Popular
Videos

Katalog Produk KOBISA Kopi Biji Salak

Katalog Produk KOBISA Kopi Biji Salak
KLIK gambar untuk melihat aneka produk KOBISA yang bisa di pesan langsung oleh anda

Aneka Kemasan KOBISA Kopi Biji Salak

Tersedia Aneka Kemasan KOBISA Kopi Biji Salak

KOBISA 500 gr Pouch Allucombi

KOBISA 500 gr Pouch Allucombi
Order Kopi Biji Salak Sekarang Juga Siap Kirim Keseluruh Indonesia

KOPI BIJI SALAK 250 gr Pouch Full Colour

KOPI BIJI SALAK 250 gr Pouch Full Colour
Order Kopi Biji Salak Sekarang Juga Siap Kirim Keseluruh Indonesia

Gula Semut Aren Kemasan 500gr Pouch Full Collour

Gula Semut Aren Kemasan 500gr Pouch Full Collour
Order Gula Semut Sekarang Juga Siap Kirim Keseluruh Indonesia

Gula Semut Aren Mandiri 500gr Kemasan Local

Gula Semut Aren Mandiri 500gr Kemasan Local
Order Gula Semut Sekarang Juga Siap Kirim Keseluruh Indonesia